Sabtu, 04 Februari 2017

Teruntuk Pujaan Hati, Aku Tak Pandai Mengungkapkan Rasa Tapi Dilubuk Hati Terdalam Aku Mencintaimu

Bagiku mencintai seseorang tidaklah mudah, ya aku pernah menyukai seorang wanita tetapi bukan artinya aku mencintainya. Bagiku cinta itu suci akupun bersumpah tak ingin mengotorinya aku sangat menghormati itu, kasih sayang dan cinta bagiku bukanlah sebuah hawa nafsu melainkan sebuah rasa yang sulit untuk dikatakan. Ia berbeda dengan rasa lainnya, ketika aku mencintai seorang wanita aku tidak ragu untuk melakukannya ya ketika hati dan pikiran mengatakan hal yang sama aku percaya dengan keputusan itu.

Dan aku siap akan resiko yang akan aku terima, ketika temanku mengatakan cepat cari pacar dan ketika ada yang mendekat mereka selalu mendesakku agar aku memilikinya. Tetapi pandanganku bukanlah bagaimana kita mempunyai status hubungan terhadap seseorang begitu saja. Cinta ya cinta sangatlah suci aku tidak pernah bermain dengan hal itu aku tau rasanya sangat menyakitkan ketika aku bermainya dengan cinta terhadap orang yang mencintaiku, aku bukanlah lelaki seperti yang itu.

Ini ketika aku masih duduk dikelas 12 SMA tepat 3 tahun lalu, ketika aku melihatmu entah apa yang aku rasakan, sesuatu telah membuatku bodoh, ya setiap aku melakukan aktivitas aku selalu terpikir padamu aku merasa aneh ketika berhadapan dengan mu aku merasa gugup ketika berbicara padamu, padahal aku tau kamu sudah ada yang memiliki ya itu hal bodoh yang pernah aku lakukan. Sungguh aku berdosa aku tak ada berniat untuk merusak hubunganmu.

Tetapi hati nuraniku tidak bisa berbohong bahwa aku mencintaimu, aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan aku hanya bisa memendam perasaan ini ya kurang lebih 1 tahun lamanya aku memendam perasaan ini, aku tak bisa melakukan apa-apa karena kamu dan pacarmu pun juga dikenal banyak orang, hubungan kalian bahkan sampai terdengar ke guru-guru. Apalah aku? yang tak setenar pacarmu yang memiliki bakat bermain basket.

Aku hanyalah orang pendiam, bodoh, berbadan kurus, tak banyak uang dan tak tampan. Aku tak tenar tak semua orang mengenalku, tapi aku tak bisa berbohong bahwa aku mencintaimu, aku hanya bisa diam diam dan diam, perasaan ini benar-benar membuatku menderita. Hingga akhirnya kita pun lulus, aku mulai jarang melihatmu tetapi hubungan kalian masih lah terus berjalan.

Setelah kurang lebih 9 bulan lamanya kita pun bertemu saat kita sedang jalan-jalan ke bandung dengan teman kelas 12 sungguh aku sangat senang aku bersemangat sekali, aku merasa ini momen yang pas untuk mengungkapkan perasaan ini walaupun aku tahu kamu masih bersamanya, tetapi jangan salah aku mengungkapkan perasaan ini karena sudah cukup lama kupendam, aku hanya ingin engkau tau bahwa selama ini aku mencintaimu bukan berarti aku ingin merusak hubunganmu. Tidak! aku tidak mau merusak hubunganmu tetapi ya inilah hatiku yang mencintaimu.

Sebelum kita pulang ke Jakarta, kita istirahat disebuah rumah besar dan mewah aku tidak tahu rumah siapa itu tetapi ketika sampai sana aku baru tahu bahwa itu adalah rumah teman pacamu!. Sungguh hati ini tersayat ketika disana pacarmu menyambutmu, aku bertanya didalam hati, "Ya Allah salah apa hamba? hamba menyayangi dia hamba sangat serius mencintainya, tetapi mengapa ini seperti sebuah drama yang menyedihkan? ini kah yang harus hamba tahan sedikit lagi?" sungguh aku makin tak percaya diri aku seperti ingin melambaikan bendera putih.

Sampai akhirnya kita menuju jakarta aku pun mulai menarik nafas dalam-dalam aku mulai keringatan, aku mulai panas dingin dan gugup, Dan akhirnya pun aku mengatkan hal itu ya aku akhirnya mengungkapkan hal itu didalam mobil disaat berjalan menuju ke Jakarta. Aku pun mengungkapkan semua yang ada di hatiku bahwa aku mencintaimu tetapi aku berbicara ini bukan untuk merusak hubunganmu tetapi hanya untuk engkau tahu bahwa ada seseorang yang mencintaimu dalam diam selama ini, hingga akhirnya kau menjawab "gapapa kok bagus kalau lu ngomong begitu".

Sungguh lega rasanya perasaan ini, kita memang berbeda kampus dan jarang bertemu. Bertemu kamu pun hanya saat libur kuliah sungguh aku masih mencintaimu meski jarang bertemu aku sangat menunggu masa libur ini hanya untuk bertemu dirimu. Entah berapa kesabaran, pikiran serta tenagaku melakukan ini tapi aku mau karena aku menyayangimu, hingga akhirnya kau putus dengan kekasihmu, aku merasa ini kesempatanku untuk mendapatkanmu berbagai cara aku lakukan untuk mendekatimu.

Tapi aku mulai merasa bahwa itu semua tidak ada kemajuan karena kamu selalu menyebut nama mantan mu terhadapku entah kamu sengaja atau hanya ingin menguji ku bahwa aku bukanlah pria posesif. Aku hanya diam ketika kamu menyebut nama mantan mu itu dan tak bereaksi tapi aku juga punya perasaan. Seperti yang aku sebut dari awal ketika hati dan pikiran saya mengatakan hal yang sama maka saya percaya dengan keputusaan itu.

Bagaimana pun kamu lah yang selalu membuatku jatuh cinta setiap hari semoga Allah mempertemukan kita dan menyatukan kita selamanya, Amin.

Jakarta, 5 Februari 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar